NASKAH DRAMA :: Unsur-unsur Dalam Drama - Contoh Naskah Drama - Pengungkapan
tokoh, penyampaian gagasan dengan alur yang logis, dan penggambaran seting yang
jelas akan menciptakan cerita benar-benar hidup. Unsur-unsur penting yang
mendukung sebuah drama adalah naskah drama.
Salah satu unsur dalam drama yang terpenting yaitu naskah, naskah merupakan unsur paling
penting dan merupakan pokok dalam dalam sebuah drama. Naskah drama merupakan
karya sastra dua dimensi naskah sebagai dimensi sastra dan drama sebagai
dimensi pertunjukkan. Kedua hal tersebut
mempunyai keterkaitan satu sama lain. Pengarang menulis naskah drama bukan
hanya sampai tahap pembeberan peristiwa untuk dinikmati oleh para pembaca saja,
akan tetapi penulisan karya tersebut kemungkinan untuk dipertontonkan di atas
panggung. Telah kita ketahi bahwa dilihat dari pengertian drama yang menyatakan bahwa sebuah
komposisi yang menceritakan sebuah cerita, biasanya tetntang konflik manusia,
yang berarti sebuah dialog dan perbuatan sehingga unsur dalam drama haruslah ada naskah drama.
Waluyo (2001:6) mengungkapkan bahwa naskah drama disebut juga sastra
lakon. Sebagai salah satu genre sastra, naskah drama dibangun oleh
struktur fisik (kebahasaan) dan struktur batin (semantik, makna). Wujud fisik
sebuah naskah drama adalah dialog atau ragam tutur.
Marquaβ (1998:9) mengatakan
unsur dalam sebuah naskah drama adalah: “…Hierbei muss der Dramentext
zunächt einmal in den Haupttext und nabentext untergliedert werden.Unter
Haupttext versteht man die Figurenrede, also den Text. Dieser besteht überwie
gend aus Dialogen und Monologen. Unter Nebentext versteht man zusätzliche
Angaben des Author zur Ausstattung der Bühne, zum Äuβeren und zum Verhalten der
Schauspieler.”
Unsur naskah drama yang utama adalah
induk kalimat dan anak kalimat. Induk kalimat merupakan ungkapan kalimat dari
tokoh, yang terdiri dari dialog dan monolog. Sedangkan anak kalimat berisi
tentang keterangan tambahan dari pengarang untuk melengkapi suasana panggung
pada pemainnya.
Unsur-unsur dalam Drama
Sebagai sebuah genre sastra, naskah drama ditulis dalam
bahasa yang memikat dan mengesankan. Bahasa yang ditulis menggunakan bahasa sebagaimana
sebuah sajak, penuh irama dan kaya akan bunyi yang indah. Selain itu bahasanya
harus menggambarkan watak-watak manusia secara tajam, serta menampilkan
peristiwa yang penuh kejutan (Effendi, 2002:2). Dalam naskah drama terdapat
beberapa unsur yang terdiri dari unsur naskah drama di bawah ini:
A. Plot atau Alur
Alur merupakan konstruksi yang dibuat mengenai sebuah
deretan peristiwa secara logik dan kronologik saling berkaitan dan diakibatkan
atau dialami oleh para pelaku. Peristiwa
di sini diartikan sebagai peralihan dari keadaan yang satu ke keadaan yang lain
(Luxemburg, dkk, 1986:149). Artinya, peristiwa yang satu menyebabkan terjadinya
peristiwa kedua. Dari situ, kemudian berkembang menjadi konflik dan klimaks
yang pada dasarnya ditentukan oleh peristiwa pertama. Pada umumnya, naskah
drama dibagi dalam babak-babak.
B. Penokohan
Di samping menjadi materi utama untuk menciptakan plot,
karakter juga merupakan sumber action dan percakapan. Karena itu, karakter
harus dibentuk agar cocok dengan kebutuhan plot, dan semua bagian dari setiap
karakterisasi harus pas satu sama lain. Jika karakternya sama, tidak akan ada
lakon. Inti dari sebuah naskah drama terletak pada hadirnya keinginan seorang
tokoh dan ia berjuang keras untuk mencapainya.
Hidup bagi tokoh itu akan terasa
tidak bermakana jika tujuan atau cita-citanya yang ingin dicapainya itu kandas
di perjalanan. Berbagai cara dia lakuakan untuk memperoleh keinginan atau atau tujuan
hidupnya (Gazali, 2001:58). Dari beberapa teori dapat disimpulkan bahwa
penokohan sangat berperan penting dalam sebuah cerita drama.
Tokoh dapat dibagi
menjadi beberapa jenis antara lain tokoh protagonis, antagonis, tritagonis dan
peran pembantu. Kesemua jenis tokoh di atas merupakan rangkaian yang tidak
dapat dipisahkan, karena antar tokoh yang satu dengan yang lainya mempunyai
tugas dan tanggung jawab penuh untuk mengemban tugas sesuai dengan tema atau
tujuan dari cerita yang ingin dicapai.
C. Dialog
Ciri khas drama adalah naskah tersebut berupa dialog. Dalam
menyusun dialog, pengarang harus memperhatikan pembicaraan tokoh. Ragam bahasa
dalam dialog tokoh drama adalah bahasa lisan yang komunikatif dan bukan ragam bahasa
tulis maka diksi hendaknya dipilih sesuai dengan dramatic-action
dari plot yang ada.
Dialog harus
bersifat estetis, artinya harus memiliki keindahan bahasa, bersifat filosofi
dan mampu mempengaruhi keindahan (Waluyo, 2002:20-21). Dari kedua teori dapat
ditarik kesimpulan bahwa dialog merupakan inti dari sebuah naskah drama. Dialog
bukan hanya sebuah percakapan antar tokoh saja, namun dialog merupakan
pencerminan tentang pikiran dan perasaan para tokoh yang berperan dalam sebuah
cerita drama.
D. Latar atau Setting
Latar adalah lingkungan tempat untuk mengekspresikan diri
tokoh dan tempat terjadinya peristiwa. Latar berfungsi sebagai metonimia atau
metafora yaitu sebagai ekspresi tokoh-tokoh yang ada (Wellek & Warren,
1990:291). Dalam sebuah naskah drama setting atau latar biasanya meliputi tiga dimensi,
yaitu tempat, ruang, dan waktu. Seting tempat tidak berdiri sendiri tapi berhubungan
dengan waktu dan ruang. Pengarang atau penulis dapat membayangkan tempat
kejadian dengan hidup. Hal ini berhubungan dengan kostum, tata pentas, make
up, dan perlengkapan lain jika naskah
tersebut dipentaskan. Waktu juga harus disesuaikan dengan ruang dan tempat,
waktu merupakan jaman atau masa terjadinya lakon (Waluyo, 2002:23-224).
E. Tema
Tema merupakan gagasan pokok yang dikandung dalam drama dan berhubungan
dengan nada dasar dari sebuah drama dan sudut pandangan yang dikemukakan
pengarang. Dalam drama, tema akan dikembangkan melalui struktur dramatik dalam
plot melalui tokoh-tokoh protagonis dan antagonis dengan perwatakan yang
memungkinkan konflik dan diformulasikan dalam bentuk dialog (Waluyo, 2002:24).
Jika salah satu unsur dalam drama tersebut tidak ada akan terjadi ketimpangan dan naskah drama tidak dapat digunakan untuk pementasan drama teater. Untuk itu unsur-unsur dalam drama harus ada semua. Nah itulah unsur-unsur dalam drama. Semoga kajian teori tentang unsur-unsur dalam drama tersebut bermanfaat buan anda sekalian.
Ditulis oleh:
Unknown - Saturday, March 16, 2013
menarik nih,,,,,
ReplyDeleteNaskah Teater dan Sastra
www.q-pely.blogspot.com