CONTOH
NASKAH DRAMA SINGKAT - Contoh naskah drama singkat babak II Stella.
Sebelum masuk pada contoh naskah drama singkat, mari kita ulas sedikit agar
tidak lupa apa itu naskah drama. Pengertian drama dan unsur dalam drama dapat
dibaca di artikel sebelumnya. Oke langsung saja, naskah drama bentuk dan
susunannya berbeda dengan naskah cerita pendek atau novel. Naskah cerpen dan
novel berisi cerita lengkap dan langsung tentang peristiwa yang terjadi.
Sebaliknya, penuturan
cerita dalam naskah drama deganti dengan dialog para tokok. Jadi naskah drama
itu mengutamakan ucapan atau perbincangan tokoh-tokohnya.
Kembali pada contohnaskah drama singkat babak II stella. Naskah drama singkat ini saya
kutip dari karya Wolfgang Von Goethe. Untuk contoh naskah drama yang I sudah
saya tuis di sana " Contoh NaskahDrama Babak I Stella”. Bisa di lihat disitu.
Nah sekarang saatnya
contoh naskah drama singkat yang babak II saya tulis disini. Mau tau cerita
selanjutnya tentang Stella?
Lihat saja contohnaskah drama singkat Stella di Babak II.
Contoh Naskah Drama Singkat Stella Babak II
Inilah
naskah dramanya :
BABAK
2
CONTOH NASKAH DRAMA SINGKAT “STELLA”
Stella. Seorang pelayan.
Stella.
Cepat
pergi, bergegaslah! Katakan padanya bahwa aku menantinya.
Bedienter.
Dia berjanji bahwa dia akan segera
datang.
Stella.
Kamu lihat sendiri,
dia tidak datang. Aku sungguh
- sungguh sangat menyukaigadis itu. Pergilah! - Dan
bawa serta juga ibunya, ya! Pelayan pergi.
Stella.
Aku tak sabar menunggu mereka. Seperti menantikan
sebuah keinginan, harapan, hingga datang sebuah gaun yang baru! Stella! Kau
seperti seorang anak kecil. Dan mengapa aku tidak mencintai? Sebenarnya aku
butuh banyak, banyak, untuk mengisi hati ini! - Banyak? - Stella yang malang?
Banyak? Jika tidak, tentu dia masih mencintaimu, masih berbaring di pangkuanmu,
tatapannya mengisi segenap jiwamu; dan - oh Tuhan di surga! Nasehatmu sungguh
tak terjangkau. Jika saja aku dengan ciuman darinya di mataku menyapaMu, hatiku
akan bergelora bersamanya, dan aku akan meneguk segenap jiwanya dengan bibirku
yang gemetar, dan kemudian aku akan menengadah padaMu dengan linangan air
mataku, dan dengan segenap hatiku kukatakan padaMu: Biarkanlah kami bahagia,
Ayah! Kau sungguh - sungguh telah membuat kami bahagia! Tetapi itu bukanlah
keinginanMu- Hal itu terbesit dipikirannya, lalu naik ke hatinya dengan begitu
cepat dan kemudian ia menekankan kedua tangannya ke hatinya. Tidak, Fernando,
tidak. Itu bukan cela!
Madam Sommer dan Lucie
datang.
Stella.
Akhirnya aku memilikimu! gadis manis, kau hanyalah
milikku. - Madam, saya sangat berterimakasih atas kepercayaan Anda yang telah
rela memberikan harta Anda yang berharga ini pada saya. Kepercayaan itu sangat
berarti bagi saya, sungguh suatu budi pekerti yang baik. Oh, aku sudah banyak
tahu tentangmu, Lucie.
Madame Sommer.
Anda merasakan apa yang saya
bawakan untuk Anda dan membiarkannya.
Setelah beberapa saat melihat pada
Madam Sommer.
Maafkan saya! Orang telah menceritakan pada saya
tentang kisah Anda, saya tahu bahwa saya telah memiliki orang - orang dari
keluarga baik - baik di rumah saya; tapi saya terkejut dengan kehadiran Anda.
Saya merasakan kepercayaan dan rasa hormat pada Anda sejak pandangan pertama.
Madame Sommer.
Nyonya yang terhormat -
Nyonya-
Stella.
Tidak perlu begitu. Apa yang ada di
hati saya maka itulah yang terucap dari mulut saya. Saya dengar Anda kurang
sehat; bagaimana keadaan Anda? Silahkan duduk!
Madame Sommer.
Begitulah nyonya! Perjalanan ini tepat di musim semi,
mampu mengubah sesuatu dan ini murni. Udara yang penuh dengan berkat, semua itu
membuat saya merasa mendapat kesegaran baru, semua memandang pada saya dengan
begitu baik, begitu bersahabat, bahkan kenangan saya tentang hilangnya
kebahagiaanpun berubah menjadi perasaan yang begitu nyaman. Saya seperti
melihat pantulan sinar fajar dari masa - masa emas ketika remaja dan cinta di
segenap jiwa saya.
Stella.
Ya hari ini! Hari pertama untuk
cinta! - tidak, kamu tidaklah kembali pada langit, pada waktu emas itu!
sekarang inipun kamu masih bisa memasukkan setiap hati, sebagaimana bunga
mengungkapkan cintanya. menggenggam
tangannya. Betapa besar! Betapa manis!
Stella.
Wajahnya berkilau seperti wajah seorang malaikat,
pipinya menguning!
Madame Sommer.
Oh, dan hatiku! Lalu bagaimana kabarnya! Bagaimana hal
itu bisa menggelembungkan hati Anda!
Stella.
Anda tentu pernah mencintai! Oh, terimakasih Tuhan!
Seorang makhluk yang mengerti aku! Yang dengan iba hati dapat memilikiku! Yang
tidak menatapku dengan dingin kedalam sakitku! - Seandainya kami bisa untuk
tidak sekalipun melakukan itu, tapi begitulah kami! Apa lagi yang belum
kulakukan! Apa lagi yang belum kucoba! - Ya, apakah semua itu telah membantu? -
hanya itu yang kuinginkan - dan tidak ada yang lain lagi di dunia ini - Ahh! -
Oh! Sang kekasih entah dimana, dan semua ini hanya untuk kekasih itu.
Madame Sommer.
Anda membawa langit ke dalam hati.
Stella.
Eh aku berbuat salah, karena fotonya! Jadi, ia bangun
dan masuk ke dalam masyarakat, dan dia melihatku- sehingga dia meledak diatas
ladangnya, dan menyerang seseorang di pintu kebunku. Aku melihatnya berlalu,
berlalu - ahh, dan dia datang kembali - penantiannya telah kembali - - Aku
membalikkan pikiranku ke dalam suara - suara dunia - dia di sana! Ketika aku
duduk di kelas dan dengan pasti, di mana dia juga terjebak, aku ingin
melihatnya atau tidak, sehingga dia mengetahui dan mencintai setiap gerakanku, kebangkitanku,
keberadaanku! Aku merasakan bahwa getar - getar dari buluku padanya lebih
menarik dari pada seluruh kedipan mata disekelilingku, dan itu semua merupakan
seluruh musik dari melodi hatinya yang abadi: Stella! Stella! Bagaimana kau
mencintaiku!"
Lucie.
Bisakah orang mempunyai cinta yang
begitu besar pada orang lain?
Stella.
Kau bertanya gadis kecil? Hal itu tak dapat kujawab. -
Tapi aku dapat menghibur kalian dengan sesuatu! Hal - hal kecil! Hal - hal
kecil yang penting - sungguh -sungguh, orang itu sebenarnya adalah anak yang
sudah besar, dan memang begitulah adanya. - seperti anak - anak yang
bersembunyi di balik celemeknya dan menelepon beep! Orang harus mencarinya!
Bagaimana hati kita bisa benar -benar terisi, jika kita menyakiti hati dan meninggalkan
cinta kita begitu saja sehingga kita begitu sibuk mengaturnya; dengan perubahan
ketabahan kami duduk di hadapannya! Sebagai latihan dalam dada kita ketika naik
dan turun! Dan seperti ledakan baru - baru ini, hanya sekilas, dan lalu
berjabat tangan bersama.
Madame Sommer.
Sungguh bahagia! Anda hidup masih dengan jiwa termuda,
sangat manusiawi.
Stella.
Seribu tahun air mata dan rasa sakit ini tidak mampu
mengimbangi kesan pertama, ketika gemetar, gagap, dekat, mundur, - lalu
melupakan dirinya sendiri -dengan melarikan diri, ciuman yang berapi - api, dan
pelukan hangat yang pertama - Madam! Mereka telah tenggelam, Sayang! Dimanakah
mereka?
Contoh Naskah Drama
Singkat
Madame Sommer.
Pria! Pria!
Stella.
Mereka membuat kita bahagia dan menderita! Mereka
mengisi hati kita dengan hukuman dari rasa puas! Apa yang baru, perasaan asing
dan harapan yang melambungkan jiwa kita, ketika badai gairah di setiap saraf
kita saling berbicara. Berapa kali aku bergetar, ketika dia meneteskan air
matanya yang tak tertahankan lagi di dadaku karena penderitaannya di dunia!
Demi Tuhan, aku memohon padanya untuk mengampuni dirinya sendiri! Mengampuniku!
- Sia - sia - Dengan usaha keras, ia terus mengipasi api yang ada padaku.
Sebagaimana layaknya seorang gadis yang selalu memakai hati dan perasaannya dari
kepala hingga ujung kaki. Dan dimana sekarang keberadaan garis langit untuk
makhluk ini, agar ia dapat bernafas didalamnya, dan untuk menemukan kebutuhan
pokoknya?
Madame Sommer.
Kami percaya pada laki - laki! Disaat - saat
bergairah, mereka menipu dirinya sendiri - tapi mengapa kita tidak harus
menipu?
Stella.
Madam! Hal semacam itu pernah juga terlintas di
kepalaku - Kita ingin menjadi seperti yang lain, sebagaimana kita seharusnya!
Kita ingin hidup bersama -sama! - tangan Anda! - sejak saat ini saya tidak akan
membiarkan Anda!
Lucie.
Itu tidak boleh!
Stella.
Mengapa, Lucie? Madame Sommer.
Putri saya merasa -
Stella.
Tak adakah perbuatan baik dalam anjuran ini! Apakah
Anda merasa membantu saya jika Anda tinggal! Oh, aku mungkin tidak sendirian!
Cinta, aku sudah melakukan semuanya, aku telah membeli unggas dan rusa kecil
dan anjing -anjing; aku mengajari gadis - gadis kecil merajut, hanya agar aku
tidak merasa sendirian, hanya agar aku dapat melihat semua yang ada disekitarku
terasa hidup dan terus bertambah. Lalu bilapun kemudian aku beruntung, jika
dewa yang baik mengangkat seluruh luka dalam jiwaku dengan sinarnya di pagi
musim semi yang cerah; dan ketika aku bangun dengan tenang, dan sinar matahari
menyinari bunga - bunga yang bermekaran, dan aku mulai sibuk, dan aku merasa
bangkit dengan kesibukan - kesibukan hari - hariku: kemudian aku mengerjakannya
sementara waktu, melaksanakan dan mengatur, dan memimpin orang - orangku, dan
aku bersyukur untuk setiap waktu dimana aku merasa hatiku bebas.
Madame Sommer.
Ah ya, nyonya, saya dapat merasakannya! Aktivitas dan
amal adalah suatu hadiah
dari surga, pengganti kisah cinta yang tidak bahagia.
Stella.
Pengganti? Untuk kompensasi, bukan penggantian, -
sesuatu sebagai pengganti yang hilang, tetapi bukan lagi hilang dengan
sendirinya - Kehilangan cinta! Dimana letak penggantiannya? -Oh, ketika aku
terkadang tenggelam dalam pikiranku, membawakan mimpi - mimpi indahku di masa
lalu dari jiwaku, membalaskan harapan penuh masa depan, dan seakan bulan senja
turun di kebunku, kemudian itulah saatnya untuk mengajakku! Ambillah aku yang
sedang sendirian, mengulurkan tangan padaku dengan empat angin yang hanya sia -
sia, pesona cinta yang sia - sia dengan tekanan, kelimpahan yang aku maksudkan,
seandainya aku harus turunkan rembulan, dengan kekuatanku sendiri, tanpa suara
aku menjawabnya dari balik semak - semak, dan bintang - bintang dingin dan
bersahabat dengan penderitaan itu. dan kemudian, tiba - tiba makam anak saya di
kaki saya-
Madame Sommer.
Anda pernah punya anak?
Stella.
Ya, sayang! Oh Tuhan, kau telah memberiku kebahagiaan
hanya untuk membayar secangkir pahit dengan memakai seluruh hidupku. - jika ada
seorang anak petani berjalan tanpa alas kaki dihadapanku, dan dengan mata besar
tak berdosanya mencium tanganku, hal itu terasa amat menusuk ke dalam sum - sum
dan tulang -tulangku! - Mungkin sudah sebesar itu, pikirku, Minaku, andai dia
masih ada! Aku sangat takut mencintai terlalu tinggi, menciumnya ratusan kali;
hatiku robek, air mataku terus berlinang, dan aku melayang!
Lucie.
Ternyata Anda juga memliki banyak kesulitan dalam
hidup.
CONTOH NASKAH DRAMA
SINGKAT “BABAK II STELLA”
Stella
Tersenyum dan menepuk bahunya.
Bagaimana aku masih bisa merasakan! Bagaimana hiruk
pikuk itu tidak membunuhku! - Disanalah aku! - memtik kuncup! Dan aku berdiri -
dengan dada terdalam yang membatu - tanpa rasa sakit - tanpa kesadaran - - aku
berdiri! - saat itu perawat mengambil anak itu, menekan ke dadanya, dan suatu
kali berteriak: Masih hidup! - aku jatuh padanya, di lehernya dengan ribuan air
mata yang jatuh di kaki anak itu - - Ahh, ia telah menipu! Anak itu sudah
meninggal di pembaringannya, dan aku berdiri di sampingnya dengan marah, dan merasakan
putus asa yang tak terkira sakitnya. Dia melempar diri ke kursi.
Madame Sommer.
Apakah Anda bertanya pada sesorang tentang pikiran
Anda mengenai kejadian yang menyedihkan itu.
Stella.
Tidak! Tentu saja tidak. Tampaknya hati saya sudah
terbuka kembali, dan dapat menganggap semua itu sebagai percakapan lepas dari
apa yang selama ini begitu menekan saya! - Ya, bahkan kalau saya akan memulai
bercerita padanya bahwa saya adalah segalanya! - dia - Kalian harus melihat
potretnya! - potretnya - o, saya selalu berpikir bahwa bentuk raga manusia
merupakan teks terbaik lebih dari apapun, yang dapat merasakan dan menceritakan
tentang diri mereka sendiri.
Lucie.
Aku penasaran.
membuka
lemari dan memimpin dirinya. Disini,
sayangku, disini!
Madame Sommer.
Tuhan!
Stella.
Baikalah! Baiklah! - dan bukan hanya ribuan bagian
dari dirinya. Kening ini, mata gelap ini, rambut ikal ini, keseriusan ini -
tapi ah, sayang nya, ia tidak bisa mengungkapkan cinta, kebaikan, ketika
jiwanya dicurahkan! O hatiku, kau merasa sendirian!
Lucie.
Madam, aku heran!
Stella.
Ada seorang laki-laki!
Lucie.
Saya harus memberitahu Anda, hari ini saya makan di
sana dengan seorang perwira di Posthaus, dan tuan ini sangat mirip - oh ia
sendiri! Saya akan pertaruhkan hidupku!
Stella.
Hari ini? kau menipu dirimu
sendiri! Juga menipuku!
Lucie.
Hari ini! Dia adalah seorang yang sudah agak tua
dengan kulit berwarna cokelat terbakar matahari. Itu pasti dia! Pasti dia!
Stella
menarik klem tersebut.
Lucie, hatiku seperti hancur! Aku akan ke seberang
sana!
Lucie.
Mengapa tidak mengirim orang saja?
Stella.
Mengirim orang? Oh hatiku! -. Pelayan datang.
Stella
Wilhelm, pergilah ke Posthaus!
Pergilah! Di sana ada seorang perwira, yang harus
- dia - Lucie katakan padanya - dia
harus datang kemari.
Lucie.
Apakah pelayan ini mengenal Tuan?
Ilustrasi Pementasan Drama |
Bedienter.
Seperti
mengenal diriku sendiri.
Lucie.
Kalau begitu segeralah berangkat ke
Posthaus; di sana ada seorang perwira, yang sangat mirip dengan Tuan. Dan
lihatlah sendiri, apakah saya menipu diri sendiri. Saya bersumpah bahwa dia
adalah Tuan.
Stella.
Katakan padanya bahwa dia harus
kemari, harus! Cepatlah! Cepat! - Jika dia masih disana! - aku ingin ada di
sana - di - kau memebohongi dirimu sendiri, itu mustahil. - biarkan aku, ya
sayang, biarkan aku sendiri! -Ia
menutup lemari di belakangnya.
Lucie.
Ada apa, ibu? Mengapa kau begitu
pucat!
Madame Sommer
Ini adalah hari terakhir dalam hidupku! Hatiku tak
dapat memikul ini semua! Semua, semua sekaligus.
Lucie.
Ya Tuhan!
Madame Sommer.
Suamiku - foto itu - kekasih yang selama ini
diharapkan! - dia adalah suamiku! Dia adalah ayahmu!
Lucie.
Ibu! Kau adalah ibu yang terbaik!
Madame Sommer.
Dan dia ada di sini! - Dan akan jatuh ke dalam
pelukannya, dalam beberapa menit lagi! - Dan kita? - Lucie, kita harus pergi!
Lucie.
Kemana Anda inginkan.
Madame Sommer.
Segera!
Lucie.
Datanglah ke taman. Saya ingin
pergi ke kantor pos.
Jika mobil itu sudah berangkat, maka kita dapat
meninggalkan tempat ini dalam keheningan - mereka sekarang, sedang mabuk dengan
kebahagiaan -
Madame Sommer.
Dalam semua kegembiraan reuni yang melingkupinya! Dan
aku pun saat ini, bahagia telah menemukannya kembali - Selamanya! Selamanya!
CONTOH NASKAH DRAMA SINGKAT “BABAK II STELLA”
Fernando dan pelayan datang.
Bedienter.
Silahkan kemari! Apakah Anda tidak
mengenal lagi kabinetnya? Dia menjadi sangat marah! Ah! Sehingga Anda dapat
berada disini kembali! Fernando seperti melihat kembali masa lalunya.
Madame Sommer.
Ini dia! Ini dia! Aku telah kehilangan.
Nah
begitulah carita drama Stella di babak ke II ini, nantikan contoh
naskah drama singkat Stella di Babak ke III.
Terima
kasih telah membaca naskah drama singkat tersebut, mudah-mudahan dengan
membaca drama tesebut dapat memberikan gambaran dalam pembuatan naskah drama
singkat dan dapat melihat unsur-unsur dalam drama.
Sekian dulu ya contoh naskah drama singkat nya. Okeee
Ditulis oleh:
Unknown - Monday, March 18, 2013
Belum ada komentar untuk "NASKAH DRAMA :: Contoh Naskah Drama Singkat Stella II"
Post a Comment